Kamis, 08 April 2010

Golongan Darah


Pada tahun 1900, ada seorang dokter yang bernama Karl Landsteiner keturunan Wina (Austria). Ia membedakan darah manusia menjadi ABO dan Rhesus (Rh) Pembagian darah ini berdasarkan perbedaan aglutinogen (antigen) dan aglutinin (antibodi) yang ada di dalam darah. Antigen adalah protein penyusun eritrosit di permukaan eritrosit. Antigen terdapat pada membran permukaan sel darah. Antibodi adalah zat yang berperan sebagai antibodi dan menggumpalkan (aglutinasi) jika ada zat asing yang masuk ke dalam darah. Antibodi terdapat di dalam plasma darah. Tranfusi Darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.

Golongan darah A: sel darah merah yang mengandung aglutinogen A dan plasma mengandung aglutin b

Golongan darah B: sel darah merah yang mengandung aglutinogen B dan plasma mengandung aglutinin a

Golongan darah AB: sel darah merah yang mengandung aglutinogen A dan mengandung aglutinogen B, tetapi plasma tidak mengandung aglutinin

Golongan darah O: sel darah merah tidak mengandung aglutinogen, tetapi plasma mengandung aglutinin a d
an aglutinin b

Seperti yang kita ketahui donor adalah orang yang memeberi darah, sedangkan resipien adalah orang yang menerima darah dari donor. Jika senyawa protein yang diberikan donor tidak sesuai dengan golongan darah resipien, makan darah resipien akan ditolak darah donor. Hal ini dapat membahayakan jiwa resipien karena adanya penggumpalan (aglutinasi). Dalam transfusi darah yang perlu diperhatikan bagi donor adalah jenis aglutinogennya, sedangkan bagi resipi
en adalah jenis aglutininnya.

Orang yang bergolongan darah A hanya bisa mendonorkan darahnya pada resipien yang bergolongan A juga. Sama halnya, orang yang bergolongan darah B hanya bisa mendonorkan darahnya pada resipien yang bergolongan B. Beda dengan orang yang bergolongan darah AB, resipien hanya dapat menerima golongan darah AB tetapi golongan darah ini dapat mendonorkan darahya untuk semua golongan darah. Dengan begitu golongan darah AB disebut resipien universal. Sedangkan untuk orang ya
ng bergolongan darah O, ia dapat mendonorkan darahnya untuk semua golongan darah tetapi ia tidak bisa menerima darah dari golongan yang lain. Oleh karena itu golongan darah O disebut donor universal.

Golongan darah lainnya

  • Diego positif yang ditemukan hanya pada orang Asia Selatan dan pribumi Amerika.
  • Dari sistem MNS didapat golongan darah M, N dan MN. Berguna untuk tes kesuburan.
  • Duffy negatif yang ditemukan di populasi Afrika.
  • Sistem Lutherans yang mendeskripsikan satu set 21 antigen.
  • Dan sistem lainnya meliputi Colton, Kell, Kidd, Lewis, Landsteiner-Wiener, P, Yt atau Cartwright, XG, Scianna, Dombrock, Chido/ Rodgers, Kx, Gerbich, Cromer, Knops, Indian, Ok, Raph dan JMH.

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.


Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endrokrin juga diedarkan melalui darah.

Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.

Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah mengedarkan ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior.

Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar